Cafe Arek Lokal, Tempat Nongkrong di Tropodo Sidoarjo yang Usung Nuansa Kekinian

 


Sidoarjo - Cafe Arek Lokal kini menjadi salah satu tempat nongkrong populer di kawasan Tropodo, Sidoarjo. Kafe ini mengusung konsep modern yang menggabungkan desain interior kekinian dengan suasana yang santai dan ramah, sehingga menarik minat terutama anak muda dan para pekerja  Selain menawarkan berbagai pilihan kopi dan menu non kopi, Cafe Arek Lokal juga menyediakan berbagai spot  yang ideal untuk berfoto maupun bersantai. Dengan suasana yang nyaman dan fasilitas lengkap, tempat ini menjadi favorit bagi mereka yang ingin berkumpul, mengerjakan tugas, atau sekadar melepas lelah dari rutinitas sehari-hari.

Pada malam jumat 30, Mei, 2025,  suasana kafe menjadi lebih hidup. Lampu-lampu remang dengan nuansa hangat, sementara musik akustik sering mengisi suasana, menciptakan atmosfer yang nyaman dan santai. Banyak pengunjung datang bersama teman-teman untuk menikmati waktu sambil mencoba berbagai minuman dan camilan khas kafe ini. Salah satu pengunjung café, Dinda, membagi alasanya kenapa sering mengunjungi café ini.

“Saya sering mengunjungi café ini saat malam hari,tempatnya bagus,estetik dan mendukung buat mengerjakan tugas kuliah,sambil ngobrol-ngobrol sama teman,” ujarnya.




Tidak hanya waktu malam hari, menurut Dinda, café arek lokal saat siang hari juga sangat nyaman untuk di kunjungi bersama teman teman, kerabat, atau pacar. “kalau siang hari di café ini jg nyaman kok buat di kunjungi sambil mengerjakan tugas kuliah,tapi kalau buat foto foto untuk story instagram  lebih bagus saat malam hari,” terangnya

Soal kebersihan, Dinda sangat puas dengan kebersihan di café ini tidak ada sampah yang berkeliaran. “aku sangat puas soal kebersihan di café ini,tidak ada yang buang sampah sembarangan,jadi saya atau orang lain bakal nyaman buat ngobrol atau mengerjakan tugas di sini,” ujarnya.

Café Arek Lokal menjadi salah satu tempat nongkrong yang patut di kunjungi untuk anak kalangan muda,di lengkapi dengan suasana santai, dengan lampu  remang yang cocok buat foto, dan di dukung dengan musik akustik  untuk menciptakan suasana nyaman dan santai.

Keberadaan café ini tidak hanya untuk buat foto,tetapi bisa untuk mengerjakan tugas kuliah, sekolah, atau orang bekerja untuk meeting santai disini.tidak heran café ini ramai karena bisa di kunjungi oleh semua kalangan .







Lokasi: Tropodo, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Food Junction Grand Pakuwon, Destinasi Kuliner dan Hiburan Favorit Warga Surabaya Barat

Gambar
  Surabaya -  Food Junction Grand Pakuwon terus menjadi daya tarik utama bagi warga Surabaya Barat dan sekitarnya. Tempat ini dikenal sebagai pusat kuliner dan hiburan keluarga yang menghadirkan berbagai pilihan makanan serta suasana yang nyaman untuk segala usia. Berlokasi di kawasan Grand Pakuwon, Tandes, Surabaya Barat, Food Junction mulai dibuka untuk umum sejak tahun 2016 dan sejak saat itu menjadi magnet wisata lokal. Pengunjung bisa menikmati lebih dari 100 stan makanan yang menyajikan hidangan lokal hingga internasional, mulai dari jajanan tradisional, makanan berat, hingga dessert kekinian. Menurut Nisa, salah satu pengunjung yang di temui pada Sabtu (12/4/2025) daya tarik tempat ini yaitu makanan nya harganya ramah di kantong, tempat nya nyaman. “Saya sering kesini karena yang pertama rumah saya dekat, sekitar 10 menitan dari ini, kemudian yang bikin saya sering kesini yaitu tempatnya nyaman, bagus buat foto foto, harga  makanan nya murah,” ujarnya.  Selain...
Baca selengkapnya

Sejarah Jembatan Merah Surabaya

Gambar
           Krembangan, Surabaya - Di tengah kesibukan lalu lintas Kota Surabaya, berdiri sebuah jembatan bersejarah yang menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Jembatan Merah. Terletak di kawasan Krembangan, jembatan ini bukan hanya penghubung dua sisi kota, melainkan juga saksi bisu dari pertempuran heroik pada 10 November 1945, yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya.Jembatan Merah dibangun pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1743, sebagai bagian dari kesepakatan antara Pakubuwono II dari Mataram dengan VOC. Fungsi utamanya adalah menghubungkan kawasan perdagangan penting di Surabaya, yakni antara wilayah Pecinan dan Arab di timur Kali Mas dengan pusat aktivitas orang Eropa di barat sungai. Warna merah yang menjadi ciri khas jembatan ini berasal dari cat pada pagar pembatasnya yang sejak akhir abad ke-19 diganti dari kayu menjadi besi dan dicat merah agar mudah dikenal   Jembatan Merah pertama ka...
Baca selengkapnya