Penjualan pedagang es teh di Tunjungan Surabaya

 


Surabaya - Di bulan Ramadhan, penjualan es teh mengalami peningkatan yang signifikan. Banyak pedagang es teh yang merasakan lonjakan permintaan, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Minuman ini menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa. Para penjual es teh, seperti salah satu pedagang di kawasan Tunjungan, Surabaya, mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga dua atau tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. Pembeli yang datang umumnya adalah masyarakat yang sedang mencari takjil atau minuman segar untuk berbuka puasa.

 Penjualan es teh biasanya meningkat di lokasi-lokasi strategis, seperti pasar takjil, pinggir jalan, atau kawasan ramai seperti Tunjungan, Surabaya. Lokasi ini menjadi tempat favorit karena banyak orang berlalu lalang mencari hidangan berbuka. Lonjakan pembeli terjadi terutama pada sore hari, sekitar pukul 16.30 hingga menjelang Maghrib. Pada waktu ini, banyak orang yang keluar rumah untuk mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Peningkatan penjualan es teh terjadi karena minuman ini sangat diminati sebagai pelepas dahaga setelah berpuasa seharian. Selain itu, harganya yang terjangkau dan rasanya yang menyegarkan menjadikannya pilihan favorit banyak orang.

 Para penjual menyiasati lonjakan pembeli dengan menyiapkan stok es teh lebih banyak, mempercepat proses penyajian, serta menawarkan berbagai varian rasa seperti lemon, leci, dan madu. Mereka juga harus mengatur waktu dengan baik agar tetap bisa menjalankan ibadah puasa sambil berjualan.Dengan meningkatnya permintaan, banyak pedagang berharap bisa terus mengembangkan usaha mereka dan mempertahankan kualitas minuman yang dijual. Es teh tidak hanya menjadi minuman segar, tetapi juga bagian dari tradisi berbuka puasa yang selalu dinantikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cafe Arek Lokal, Tempat Nongkrong di Tropodo Sidoarjo yang Usung Nuansa Kekinian

Food Junction Grand Pakuwon, Destinasi Kuliner dan Hiburan Favorit Warga Surabaya Barat

Sejarah Jembatan Merah Surabaya